Senin, 17 Agustus 2009

Jurus ampuh mengarang

Dalam sebuah karangan-novel, cerpen, cerber, dan sejenisnya kita sering bertemu dgn penyebutan brand/merk. Brand adalah merk dagang atau nama yang melekat pada sebuah produk. Sebagai pengarang, kamu sah-sah saja menulis brand apapun. Sebab sensor terhadap penyebutan nama brand adalah tugas redaktur cerpen di sebuah media. Setiap media mempunyai kriteria berbeda mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.

Beberapa cara untuk belajar menyensor dalam penggunaan brand:
- kalau tidak penting-penting sekali, penyebutan merk sebaiknya dihindari. Kecuali penyebutan tsa memang diperlukan, misalnya untuk memberi gambaran mengenai status sosial pelaku di dalam karanganmu.

- penyebutan merk, jika dianggap perlu, cukup dilakukan satu kali saja, jangan berulang-ulang karna hal itu bisa dianggap sebagai bentuk promosi/iklan.

- harus bisa membedakan antara merk yang bersifat komersial dan sosial. Misalkan menyebut "museum Fatahillah" meskipun ini sebuah nama lokasi, tentu saja berbeda nilainya dibandingkan dgn menyebut nama dan lokasi sebuah kolam renang tertentu di kawasan komersial.


Pada saat mengerjakan naskah, penulis skenario jarang sekali menyebutkan merk, kalau memang ada seorang tokoh sedang makan mie, ya cukup makan mie saja, tidak perlu sampai di tulis merk mie-nya apa, atau minumannya ini-itu.

Lantas, mengapa merk mie atau minuman itu sampai muncul di film tsb?
Biasanya karna ada kerjasama resmi dan saling menguntungkan. Produk itu muncul di televisi dan sebagai timbal baliknya pihak produser film memperoleh dukungan tertentu. Cara beriklan ini boleh dibilang "iklan terselubung" karna cara penyampaiannya yang halus. Jadi, produk-produk tsb ke sorot oleh kamera bukan tidak sengaja, tapi memang karna sudah di rencanakan.

Sebuah merk yang sudah terkenal biasanya tanpa dijelaskan dgn lengkap pun orang sudah paham. Misalkan "aku beli di Gramedia" kata vira. Jadi, kalimat pertama sudah cukup, karna publik sudah cukup tau kalau vira baru saja membeli buku, karna Gramedia adalah toko buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar